0

Belajar Huruf Hijaiyah Melalui Model Pembelajaran Berdiferensiasi 

di UPT Satuan Pendidikan Keroncong Mas Permai Jatiuwung, Kota Tangerang


Oleh
:
Mohammad Aminulloh, S.Pd.I
(Guru PAI dan BP SDN Keroncong Mas Permai Tangerang)



Sulitnya memahami huruf hijaiyah dalam Pembelajaran Mengenal huruf hijaiyah pada  Elemen Al-Quran dan hadits Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai merupakan suatu kondisi yang terjadi.  hal ini disebabkan karena Keterbatasan kognitif: Siswa kelas 1 masih berada dalam tahap awal perkembangan kognitif. Siswa belum sepenuhnya mengembangkan kemampuan untuk memproses informasi secara kompleks. Oleh karena itu, memahami bentuk, suara, dan penggunaan huruf-huruf hijaiyah bisa menjadi sulit bagi mereka.

 

Faktor motivasi: Tingkat minat dan motivasi siswa dalam belajar huruf-huruf hijaiyah juga dapat mempengaruhi kemampuan siswa kelas 1 untuk memahaminya. Jika siswa kurang tertarik atau merasa tidak ada manfaatnya, mereka mungkin kurang bersemangat untuk belajar dan memahami huruf-huruf tersebut.

 

Metode pengajaran yang tidak sesuai: Pengajaran huruf hijaiyah pada tingkat kelas 1 haruslah disampaikan dengan cara yang sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak. Metode pengajaran yang kurang interaktif atau kurang menarik bagi siswa dapat menyebabkan mereka kesulitan untuk memahami materi.

 

Lingkungan belajar: Lingkungan belajar di rumah atau di sekolah juga dapat mempengaruhi pemahaman siswa. karena siswa tidak memiliki lingkungan yang kondusif untuk belajar huruf hijaiyah, misalnya, dengan minimnya buku atau alat bantu pembelajaran, maka pemahaman mereka dapat terhambat.


Dari permasalahan tersebut, solusi yang digunakan adalah dengan menerapkan Model Pembelajaran Berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas guna memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. Penyesuaian yang dimaksud yakni terkait minat, profil belajar dan kesiapan murid agar tercapai peningkatan hasil belajar. Menurut Marlina (2019) pembelajaran berdiferensiasi merupakan penyesuaian terhadap minat, preferensi belajar, kesiapan siswa agar tercapai peningkatan hasil belajar. Perlu diingat bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang diindividualkan. Namun, lebih cenderung kepada pembelajaran yang mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar siswa dengan strategi pembelajaran yang independen [i]

Model Pembelajaran Berdiferensiasi adalah suatu Pola Pendekatan Pembelajaran yang direkomendasikan untuk mengakomodir pembelajaran berdasarkan perbedaan individu, karena siswa adalah istimewa  sesuai dengan karakteristik. Adapun Elemen pembelajaran berdiferensiasi ialah  Konten, Proses dan Produk.

Pembelajaran berdiferensiasi Konten ialah : Pembelajaran dengan memperkaya Materi ajar yang disampaikan kepada para siswa agar dapat membantu memperkaya sajian materi yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan siswa dapat berupa : tulisan, Poster, Video, Lagu dan lainya.

Pembelajaran berdiferensiasi Proses ialah : Metodelogi Pengajaran dan strategi pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi pengajaran berbagai kebutuhan siswa. Guru dapat menggunakan beragam Pendekatan, Pengajaran Langsung, Projek kolaborasi pembelajaran berbasis masalah dan banyak lagi, untuk menciptakan pengalaman belajar yang berbeda bagi siswa.

Pembelajaran berdiferensiasi Produk ialah : Penilaian dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui proyek, presentasi, atau tulisan, sehingga mereka dapat mengekspresikan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya dan keterampilan mereka.

Alasannya adalah karena setiap siswa memiliki kebutuhan yang beragam sesuai Minat Bakat  dan kebutuhannya sehingga dengan Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi semua kebutuhan seluruh siswa untuk memahami Huruf Hijaiyah.

Dalam melakukan kegiatan ini guru melakukan tahapan pembelajaran dimulai dari tahap

1.      Perencanaan Pembelajaran

Pada tahapan perencanaan pembelajaran dengan membuat Modul ajar yang sesuai dengan Pembelajaran berdiferensiasi. Yaitu guru menyiapkan Konten Modul Ajar yang kaya akan konten berupa tulisan atau materi, Kartu Huruf Hijaiyah, Poster, Video materi pengenalan huruf Hijaiyah, Lagu hijaiyah.

2.      Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan pada siswa kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai sesuai dengan Modul Ajar yang telah di buat pada tahap : Asesmen Diagnostik Kognitif yaitu dengan cara berikut : Asesmen diagnostik awal dalam memahami huruf hijaiyah adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengukur pemahaman siswa kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai tentang pemahamannya pada huruf hijaiyah.  Berikut adalah beberapa hal  dilakukan pada asesmen diagnostik awal memahami huruf hijaiyah:

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang huruf hijaiyah secara individu atau sebagai kelompok pada siswa.

Dengan dipilih metode asesmen diagnostik yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa. Beberapa metode yang digunakan adalah tes tulis, tes lisan, pengamatan langsung, atau tes dengan media interaktif berupa kartu huruf Hijaiyah dan Poster. instrumen asesmen mencakup berbagai tingkatan kesulitan untuk memahami kemampuan siswa secara lebih akurat dengan Rubrik penilaian.

Jawaban siswa lalu di analisis dan di evaluasi untuk menentukan tingkat pemahaman mereka terhadap huruf hijaiyah. Hasilnya lalu digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan siswa dalam memahami huruf hijaiyah.

Hasil asesmen diagnostik ini dapat menjadi dasar bagi guru dalam merencanakan pembelajaran selanjutnya. Guru dapat menyesuaikan materi dan pendekatan pembelajaran agar sesuai hasil Asesmen Diagnostik.

Kemudian setelah itu dibuatlah kelompok siswa berdasarkan tingkat pemahaman dan Minat belajar Siswa Kelompok Siswa dengan Gaya belajar Auditory, Visual dan Auditory.

Kelompok Siswa dengan gaya Belajar Audio :

Diberikan pembelajaran dengan diperdengarkan lagu lagu tentang huruf Hijaiyah. Dan siswa mendengarkan sambil bernyanyi tentang huruf huruf Hijaiyah.

Kelompok Siswa dengan Gaya Belajar Visual mendapatkan pembelajaran berupa Gambar-Gambar atau Poster guruf Hijaiyah.  Mereka pun mulai mengidentifikasi macam-macam Huruf Hijaiyah.

Kelompok Siwa dengan gaya belajar Kinestetik diberikan pembelajaran berupa permainan Kartu Huruf Hijaiyah, semua siswa terlibat untuk mengenal bentuk Bentuk Huruf Hijaiyah dimana siswa dapat mengenal huruf hijaiyah sambil bermain kartu. 

Selama Proses pembelajaran guru memantau jalannya aktivitas pembelajaran, dan menjadi fasilitator bagi para siswa.

Kegiatan Asesmen Formatif :

Dilakukan pada siswa kelas satu berupa kelompok siswa dengan gaya belajar Auditory maka siswa harus menghafalkan lagu huruf hijaiyah dan siswa diminta untuk melakukan presentasi di depan kelas.

Siswa dengan gaya belajar Visual diberikan Asesmen Formatif berupa menebalkan Huruf hijaiyah yang sudah disediakan oleh guru.

Sementara pada siswa dengan gaya belajar Kinestetik diberikan Asesmen Formatif berupa Short Card dan siswa berkolaborasi mengurutkan Huruf Hijaiyah sesai dengan Kotak yang disediakan Guru.

Hasilnya siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu mempu memahami huruf Hijaiyah dengan benar dipahami oleh siswa dan mudah. Sehingga dalam penerapannya dapat disimpulkan siswa kelas satu mampu memahami huruf hijaiah dengan benar.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah mata pelajaran pendidikan agama Islam pada siswa kelas 1 disimpulkan bahwa model  ini merupakan pola yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda di antara siswa. Dengan mempertimbangkan perbedaan individual dalam kelas, pendekatan berdiferensiasi dalam pembelajaran huruf hijaiyah memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan optimal terhadap huruf hijaiyah.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah melibatkan beberapa langkah, seperti mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa, menyusun kelompok berdasarkan tingkat kemampuan, memilih materi yang sesuai untuk setiap kelompok, menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, memberikan bahan bacaan yang sesuai, dan melibatkan aktivitas kelompok. Pendekatan ini mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana setiap siswa diberikan kesempatan yang setara untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.

Dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajaran huruf hijaiyah, siswa dapat merasa lebih termotivasi, lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Guru juga dapat mengidentifikasi kebutuhan individu siswa secara lebih tepat dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam kesimpulannya, penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah pada siswa kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai membawa manfaat besar bagi siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan efektif. Dengan memperhatikan perbedaan individual siswa dan menyediakan strategi pembelajaran yang sesuai, proses belajar mengajar dapat menjadi lebih bermakna dan berhasil dalam memahami huruf hijaiyah.*)


*Substansi tulisan atau artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis



[i] Wiwin Herwina ( 2021: 31)

 


Baca Dan Lihat Juga Artikel Yang Berkaitan Dengan :

Posting Komentar

 
Top