Alhamdulillah, Permendagri Nomor 10 Tahun 2024 Tentang Pakaian Dinas ASN (PNS dan PPPK) Telah Terbit

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVtBlL4zqf6jZrHIeAL-Zzle4w21REwkARJfWe2YDv7SaTqwjxir7wGixMsj7h0qQ4c9gfhNwi4QGntrSzTvFrvkBqp7qcwU6dVLdbH_INxOI_xSLA2zGUucUqzhMuWME7I-I-lcGM0p0yZWX4yxKvNLKGWuo7qB3LMQZds9Fe235FeQQZPHi0ZtWBoSNz/s968/644a71792fc1e04f3e99af22b40f40d6.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="601" data-original-width="968" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVtBlL4zqf6jZrHIeAL-Zzle4w21REwkARJfWe2YDv7SaTqwjxir7wGixMsj7h0qQ4c9gfhNwi4QGntrSzTvFrvkBqp7qcwU6dVLdbH_INxOI_xSLA2zGUucUqzhMuWME7I-I-lcGM0p0yZWX4yxKvNLKGWuo7qB3LMQZds9Fe235FeQQZPHi0ZtWBoSNz/w320-h198/644a71792fc1e04f3e99af22b40f40d6.png" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Alhamdulillah, Pemerintah akhirnya menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2024 yang mengatur secara komprehensif tentang pakaian dinas bagi seluruh Aparatur Sipil Negara. Permendagri ini mengadopsi pendekatan yang lebih inklusif dengan menghapus pembedaan antara PNS dan PPPK, sehingga seluruh ASN kini memiliki ketentuan yang sama dalam berpakaian dinas. Artinya dalam hal pakaian dinas, Permendagri Nomor 10 Tahun 2024 ini menghapus pembedaan antara PNS dan PPPK.<br /></span></p><div style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;"><iframe allow="autoplay" height="480" src="https://drive.google.com/file/d/1GNUhdaeGGsfhp5pV9JemIBfb3FkpEyfE/preview" width="640"></iframe></span></div><span style="font-family: inherit;"><br />Pada Pasal 3 dalam </span>Peraturan Menteri Dalam Negeri ini dijelaskan bahwa :<p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">(1) Jenis Pakaian Dinas ASN di lingkungan Kementerian meliputi:<br />a. Pakaian Dinas Harian;<br />b. Pakaian Dinas Harian penyelenggaraan urusan tertentu;<br />c. Pakaian Sipil Lengkap;<br />d. Pakaian Dinas lapangan;<br />e. Pakaian Dinas upacara besar;<br />f. Pakaian Dinas upacara penyelenggaraan urusan tertentu; dan<br />g. pakaian seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia; dan<br />h. Pakaian Dinas di lingkungan Institut Pemerintahan Dalam Negeri.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;">(2) Jenis Pakaian Dinas ASN di lingkungan Pemerintah Daerah provinsi meliputi:<br />a. Pakaian Dinas Harian;<br />b. Pakaian Dinas Harian Perangkat Daerah Tertentu;<br />c. Pakaian Sipil Lengkap:<br />d. Pakaian Dinas lapangan;<br />e. Pakaian Dinas lapangan dan operasional lainnya<br />f. pada perangkat daerah tertentu;<br />g. Pakaian Dinas upacara perangkat daerah tertentu;dan<br />i. pakaian seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia.<br /><br />(3) Jenis Pakaian Dinas ASN di lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten/kota meliputi:<br />a. Pakaian Dinas Harian;<br />b. Pakaian Dinas Harian Perangkat Daerah Tertentu;<br />c. Pakaian Sipil Lengkap;<br />d. Pakaian Dinas lapangan;<br />e. Pakaian Dinas lapangan dan operasional lainnya<br />f. pada perangkat daerah tertentu;<br />g. Pakaian Dinas upacara perangkat daerah tertentu;<br />h. Pakaian Dinas upacara camat dan lurah; dan<br />i. pakaian seragam batik Korps Pegawai Republik Indonesia.</p><p>Pada Pasal 4 dinyatakan bahwa Pakaian Dinas Harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, ayat (2) huruf a dan ayat (3) huruf a terdiri atas:<br />a. Pakaian Dinas Harian khaki;<br />b. Pakaian Dinas Harian kemeja putih; dan<br />c. Pakaian Dinas Harian batik/tenun/lurik atau pakaian khas daerah.<br /><br />Sedangkan pada pasal 5 dinyatakan bahwa;<br />(1) Pakaian Dinas Harian khaki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a terdiri atas:<br />a. Pakaian Dinas Harian khaki kemeja lengan panjang atau kemeja lengan pendek digunakan oleh pejabat pimpinan tinggi madya, staf khusus Menteri dan pejabat pimpinan tinggi pratama; dan<br />b. Pakaian Dinas Harian khaki kemeja lengan pendek digunakan oleh pejabat administrator, pejabat pengawas, pejabat pelaksana, dan pejabat fungsional.</p><div><div style="text-align: justify;">(2) Pakaian Dinas Harian khaki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan pada hari senin dan selasa.</div><div style="text-align: justify;">(3) Penggunaan Pakaian Dinas Harian khaki kemeja lengan pendek bagi ASN pria pejabat administrator, pejabat pengawas, pejabat pelaksana, dan pejabat fungsional baju dimasukkan ke dalam celana.</div><div style="text-align: justify;">(4) Jenis dan model serta spesifikasi Pakaian Dinas Harian khaki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan pada pasal 36 dinyatakan bahwa; Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 251), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.</div></div><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Untuk lebih lengkapnya silakan unduh <span style="background-color: #fcfdff; color: #04011c; text-align: start;">Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2024 tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah</span> <b><span style="color: #2b00fe;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1GNUhdaeGGsfhp5pV9JemIBfb3FkpEyfE/view?usp=sharing" target="_blank">DI SINI</a></span></b> <br /><br />Demikian informasi terkait regulasi pakaian dinas ASN terbaru.<br />Semoga bermanfaat.<br /></span><br /><br /><br /></p>

Alhamdulillah, Permendagri Nomor 10 Tahun 2024 Tentang Pakaian Dinas ASN (PNS dan PPPK) Telah Terbit

Alhamdulillah, Pemerintah akhirnya menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2024 yang mengatur secara komprehensif tentang ...

Baca selengkapnya »

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

<span style="font-family: inherit;">Bismillahirrohmanirrohim</span><br /><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiimy7Hriad22uINxlUUtv2pS014QgWU917TAZa2MxpM8vbwoV0XbpUGILXbnfhMXLwC7ZXsU0gW9W5GISq5HFqQt-5NoPl_65pNg3lwMoiSTSVvddzdZ5yjwn-PxzgVW_aGjHSG0KtcEuJ2onanwNeigBPP0z1mEecdRNudwjQgqnfmlIkBnJO-dAjjc6z/s1095/Desain%20tanpa%20judul%20(2).png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1034" data-original-width="1095" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiimy7Hriad22uINxlUUtv2pS014QgWU917TAZa2MxpM8vbwoV0XbpUGILXbnfhMXLwC7ZXsU0gW9W5GISq5HFqQt-5NoPl_65pNg3lwMoiSTSVvddzdZ5yjwn-PxzgVW_aGjHSG0KtcEuJ2onanwNeigBPP0z1mEecdRNudwjQgqnfmlIkBnJO-dAjjc6z/w200-h189/Desain%20tanpa%20judul%20(2).png" width="200" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dokumen_www.izalmuslim.com</td></tr></tbody></table><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Perkenalkan Izal Muslim, M.Pd. Guru SD Negeri 009 Bengkong - Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Tahun 2024. </span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan pemaparan mengenai pentingnya pengambilan keputusan yang didasari oleh nilai-nilai luhur bagi seorang pemimpin. </span><span style="font-family: inherit;">Sebelum kita membahas lebih lanjut, marilah kita renungkan bersama sebuah pesan inspiratif berikut ini:</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><p align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: center; vertical-align: baseline;"><i><span style="border: 1pt none windowtext; color: black; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none; padding: 0cm;">“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”</span></i><span style="color: black; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"><br /> (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)<br /> <b><span style="border: 1pt none windowtext; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">-Bob Talbert-</span></b><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b style="font-family: inherit;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang dipelajari saat ini?</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendidikan adalah perjalanan panjang menuju kemuliaan diri. Bukan hanya tentang mencapai puncak prestasi, melainkan tentang menjadi manusia yang utuh, yang mampu menginspirasi dan bermanfaat bagi sesama. Guru adalah pemandu dalam perjalanan itu, yang selalu hadir di sisi murid, memberikan bimbingan dan dukungan. Pendidikan sejati adalah menanamkan benih kebaikan dalam jiwa anak. Bukan sekadar mengisi otak dengan pengetahuan, melainkan menumbuhkan hati yang peka dan pikiran yang jernih. Guru adalah penyemai benih-benih kebaikan itu, agar kelak tumbuh menjadi pohon-pohon rindang yang menyejukkan lingkungan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebagai seorang guru, tugas kita tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membentuk karakter siswa. Kita harus menjadi teladan yang baik, memberikan motivasi, dan membimbing siswa agar mereka dapat hidup bermasyarakat dengan damai dan berkontribusi positif. Dengan kata lain, kita harus menerapkan prinsip "ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" dalam setiap interaksi dengan siswa.</span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> </span><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pendidikan karakter jauh lebih berharga daripada sekadar kecerdasan intelektual. Anak yang memiliki karakter yang baik akan lebih mudah untuk belajar sepanjang hayat dan mengembangkan potensi dirinya secara maksimal. Sebaliknya, anak yang pintar tanpa karakter yang baik berpotensi menyalahgunakan kemampuannya. Oleh karena itu, pendidikan harus menyeimbangkan antara pengembangan kognitif dan afektif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b style="font-family: inherit;"><span style="border: 1pt none windowtext; color: black; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none; padding: 0cm;">Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Keputusan yang kita buat harus selalu berlandaskan nilai-nilai kebaikan dan keadilan, serta menempatkan kepentingan siswa sebagai prioritas utama. Dengan mengacu pada tiga prinsip dasar pengambilan keputusan (berbasis hasil, aturan, dan kepedulian), kita dapat memastikan bahwa setiap pilihan yang kita buat tidak hanya bertanggung jawab, tetapi juga berdampak positif bagi semua pihak yang terlibat serta sesuai dengan nilai-nilai dan peraturan yang berlaku.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><b style="font-family: inherit;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">"Saya berkomitmen untuk menerapkan pendekatan yang sistematis dalam pengambilan keputusan, dengan mengacu pada tiga dasar, tiga prinsip, empat paradigma, dan sembilan langkah yang telah ditetapkan. Selain itu, saya akan memfasilitasi proses coaching untuk membantu orang lain mengembangkan kemampuan problem-solving mereka. Melalui proses ini, saya berharap mereka tidak hanya menemukan solusi atas masalah yang sedang dihadapi, tetapi juga memperoleh keterampilan yang berguna untuk mengatasi tantangan di masa depan, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat."<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><o:p> </o:p></span><b style="font-family: inherit;"><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.</span></b></p> <p align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: center; vertical-align: baseline;"><i><span style="border: 1pt none windowtext; color: black; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none; padding: 0cm;">Education is the art of making man ethical.</span></i><span style="color: black; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;"><o:p></o:p></span></p> <p align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: center; vertical-align: baseline;"><span style="color: black; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none;">Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.<o:p></o:p></span></p> <p align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; text-align: center; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: 1pt none windowtext; color: black; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-font-kerning: 0pt; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi; mso-ligatures: none; padding: 0cm;">~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menurut saya, pendidikan adalah seni yang indah dan bermakna. Seperti seorang seniman yang memahat kayu menjadi karya yang indah, seorang pendidik membentuk siswa menjadi individu yang berkarakter, cerdas, dan berakhlak mulia. Tujuan akhir pendidikan adalah menghasilkan lulusan yang tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga mampu hidup bermasyarakat dengan harmonis dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berikut ini beberapa pertanyaan sebagai pemandu dalam kesimpulan materi pembelajaran (Koneksi Antar Mater);</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;">"Sebagai seorang pemimpin, kita harus mengamalkan nilai-nilai Patrap Triloka. yaitu ing ngarso sung tuladha (di depan memberi contoh), ing madya mangun karsa (di tengah memotivasi), dan tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan)Artinya, kita harus menjadi teladan, motivator, dan pendukung bagi orang yang kita pimpin. <span lang="EN-US">Dengan menjadi contoh yang baik, kita menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak kita. Dengan memotivasi dan mendukung mereka, kita membantu mereka untuk mencapai potensi terbaiknya. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang kita ambil selalu berpihak pada kepentingan bersama."</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">"Proses pengambilan keputusan yang baik dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai moral, kepentingan siswa, dan akuntabilitas. Nilai-nilai inilah yang akan membimbing kita dalam menganalisis berbagai alternatif dan memilih opsi yang paling sesuai. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa keputusan yang kita ambil tidak hanya rasional, tetapi juga etis dan dapat dipertanggungjawabkan." Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai kerangka kerja dalam menganalisis berbagai situasi dan memilih alternatif tindakan yang paling tepat. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini, kita dapat menghindari jebakan dilema etika dan membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral."</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘<i>coaching</i>’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘<i>coaching</i>’ yang telah dibahas pada sebelumnya.</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Coaching adalah proses kolaboratif yang sistematis, di mana seorang coach bekerja sama dengan coachee untuk mengidentifikasi potensi, mengatasi tantangan, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini berfokus pada pengembangan diri, peningkatan kinerja, dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan </span>(Grant, 1999).<o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;">Coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya (Whitmore, 2003). Coaching sebagai “…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.” (International Coach Federation -ICF).</p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><span lang="EN-US">Tujuan utama coaching adalah memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada individu, sehingga mereka mampu mengidentifikasi solusi yang inovatif dan relevan. Dengan mengikuti langkah-langkah coaching yang sistematis, individu diharapkan dapat membuat keputusan yang rasional dan berorientasi pada hasil yang optimal.</span><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Coaching bertujuan untuk membantu seseorang berpikir lebih jernih dan kreatif, sehingga mereka bisa menemukan solusi terbaik untuk masalah mereka sendiri. Dengan mengikuti 9 langkah dalam proses coaching, seseorang diharapkan dapat membuat keputusan yang bijak dan menguntungkan semua pihak.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Kestabilan emosi merupakan prasyarat penting dalam proses pengambilan keputusan. Emosi yang stabil memungkinkan individu untuk mengakses kesadaran diri dan sosial yang lebih baik, sehingga dapat mengidentifikasi dilema etika dengan lebih akurat. Pikiran yang jernih memungkinkan individu untuk melakukan analisis kritis terhadap berbagai alternatif solusi, sehingga dapat memilih opsi yang paling optimal dan berkelanjutan. Emosi yang stabil dan pikiran yang jernih adalah kunci untuk menemukan solusi yang win-win solution. Dengan mengelola emosi dengan baik, kita dapat menghindari keputusan impulsif yang merugikan. Pikiran yang jernih memungkinkan kita untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan solusi dan memilih opsi yang paling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Langkah pertama dalam pengambilan keputusan adalah mengenali nilai-nilai yang relevan dengan situasi tersebut. Pemimpin harus mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang saling bertentangan dan memilih nilai-nilai yang akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Uji intuisi berperan penting dalam memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya rasional, tetapi juga etis dan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Proses pengambilan keputusan yang baik akan menghasilkan keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak. Meskipun tidak semua orang akan merasa puas sepenuhnya, namun dengan upaya untuk melibatkan semua pihak dan mencari solusi terbaik, pada akhirnya akan tercipta suasana yang harmonis dan produktif.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Keputusan yang optimal adalah keputusan yang mampu meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif bagi seluruh stakeholder. Dengan demikian, keputusan tersebut akan menciptakan lingkungan yang adil, aman, dan kondusif. Meskipun perubahan seringkali menimbulkan ketidaknyamanan sementara, namun dengan pendekatan yang adaptif, pada akhirnya akan tercipta keseimbangan dan kepuasan bagi semua pihak.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Masalah utama dalam mengambil keputusan yang etis di lingkungan saya adalah kebiasaan buruk dan keengganan untuk berubah. Banyak orang cenderung mengabaikan masalah kecil karena berpikir masalah itu akan hilang dengan sendirinya. Padahal, jika dibiarkan, masalah kecil bisa menjadi besar. Selain itu, tidak semua orang mudah menerima perubahan, terutama ketika perubahan itu berkaitan dengan teknologi.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada tiga prinsip fundamental akan menghasilkan keputusan yang berpihak pada kepentingan peserta didik. Pendekatan ini sejalan dengan paradigma pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan setiap murid untuk belajar sesuai dengan gaya belajar, minat, dan tingkat kemampuannya. Hal ini akan meningkatkan motivasi belajar dan prestasi akademik murid.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Pemimpin pembelajaran senantiasa berkomitmen untuk mengambil keputusan yang berpihak pada kepentingan peserta didik. Penerapan prinsip ends-based thinking, rule-based thinking, dan care-based thinking dalam proses pengambilan keputusan memastikan bahwa keputusan yang diambil selalu berorientasi pada kesejahteraan jangka panjang peserta didik. Guru sebagai fasilitator pembelajaran memiliki peran yang krusial dalam memberikan teladan dan bimbingan kepada peserta didik dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan menggunakan tiga pendekatan pengambilan Keputusan tersebut, guru dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya adil, tetapi juga mempertimbangkan aspek emosional dan sosial dari murid. Guru juga berperan sebagai model peran bagi murid dalam menyelesaikan masalah.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?</b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Sebagai seorang guru, saya menyadari bahwa pengambilan keputusan yang tepat sangat penting. Modul 3.1 ini mengajarkan pada saya bahwa setiap keputusan yang saya ambil harus didasarkan pada nilai-nilai luhur dan selalu mengutamakan kepentingan murid, sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara</span> bahwa pendidikan adalah <b>menuntun murid mencapai kebahagiaan</b> <b>(modul 1.1).</b></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"> <span lang="EN-US">Sebagai seorang guru penggerak, dituntut untuk <b>berperan sebagai pembelajar sejati yang berorientasi pada kepentingan peserta didik </b></span><b>(modul 1.2).</b><span lang="EN-US">. Karakteristik guru penggerak yang mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif menjadi landasan dalam pengambilan keputusan. Setiap keputusan yang diambil perlu dievaluasi secara kritis untuk memastikan bahwa keputusan tersebut sejalan dengan tujuan pembelajaran dan berdampak positif bagi peserta didik.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Guru sebagai agen perubahan dituntut untuk memiliki visi yang komprehensif dan berorientasi masa depan. Penerapan model <b>BAGJA (modul 1.3)</b> dalam proses pengambilan keputusan dapat menjadi pedoman bagi guru dalam menginisiasi perubahan yang bermakna. Melalui langkah-langkah yang sistematis, guru dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil berdampak positif bagi semua pihak dan selaras dengan visi yang telah ditetapkan.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Untuk mewujudkan visi sekolah, <b>budaya positif sangat penting</b> <b>(modul 1.4).</b> Semua anggota sekolah harus memiliki kesepakatan bersama tentang nilai-nilai yang dianut. Jika terjadi penyimpangan, kita perlu menyelesaikannya dengan cara yang restorative, di mana semua pihak terlibat dalam mencari solusi. Pemimpin pembelajaran harus mampu mengidentifikasi dilema etika dan mengambil keputusan yang tepat untuk menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis dan disiplin.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Dalam merancang pembelajaran, guru dihadapkan pada tantangan untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap siswa. Proses pengambilan keputusan terkait model dan <b>strategi pembelajaran berdiferensiasi (modul 2.1)</b> memerlukan analisis yang mendalam terhadap data siswa dan karakteristik materi pelajaran. Evaluasi hasil belajar merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil telah memberikan dampak yang optimal.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span lang="EN-US">Kesadaran Sosial Emosional (KSE)</span></b><span lang="EN-US"> (<b>modul 2.2</b>) sangat penting bagi seorang guru. KSE meliputi kemampuan untuk memahami diri sendiri, mengelola emosi, peduli dengan orang lain, membangun hubungan yang baik, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Kemampuan KSE yang baik akan membantu guru dalam menghadapi berbagai tantangan di kelas dan mengambil keputusan yang tepat, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Proses coaching yang efektif dapat meminimalkan dampak negatif dari kesalahan yang terjadi. Seorang coach berperan sebagai mitra yang mendukung coachee dalam mencapai tujuan profesionalnya. Dalam konteks pendidikan, supervisi akademik </span><b>(modul 2.3).</b><span lang="EN-US"> merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan bimbingan dan dukungan kepada guru.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Pengambilan keputusan dalam konteks pembelajaran harus didasarkan pada tiga prinsip utama: nilai-nilai kebajikan, akuntabilitas, dan kepentingan peserta didik. Penerapan nilai-nilai kebajikan dalam menganalisis dilema etika memungkinkan pengambil keputusan untuk memilih opsi yang paling etis. Pendekatan multiperspektif, seperti ends-based thinking, rule-based thinking, dan care-based thinking, dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Kolaborasi dan komunikasi yang efektif dapat menghasilkan keputusan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;">Pernah, perbedaannya adalah setelah mempelajari modul i<span lang="EN-US">ni telah membantu saya menjadi lebih terorganisir dan memiliki target yang jelas dalam menyelesaikan tugas. Saya juga merasa lebih percaya diri dalam membuat pilihan karena telah dilatih untuk melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan, termasuk mempertimbangkan dampak jangka panjangnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?<br /> </b><span lang="EN-US">"Modul ini telah memberikan saya kepercayaan diri yang lebih besar untuk mengembangkan diri dan orang lain. Dengan mengikuti panduan yang jelas, saya dapat membuat program yang lebih terstruktur dan mengambil keputusan yang lebih baik. saya merasa lebih kompeten dalam merancang program pengembangan diri dan peserta didik. Penerapan sembilan langkah, empat paradigma, dan tiga prinsip telah meningkatkan ketelitian dan kehati-hatian saya dalam pengambilan keputusan."</span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; vertical-align: baseline;"><b>Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?</b><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"> <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">"Saya memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan menyusun rencana pengembangan diri yang jelas. Selain itu, sebagai pemimpin, saya mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan berani mengambil tindakan yang berdampak signifikan terhadap lingkungan sekitar."<br /><br /></span><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal;">Wasalam.<br />Semoga bermanfaat.</p><span style="font-family: inherit;"></span></div>

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Bismillahirrohmanirrohim Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh Dokumen_www.izalmuslim.com Perkenalkan Izal Muslim, M.Pd. Guru SD N...

Baca selengkapnya »

Materi Pesantren Ramadhan untuk SD

<p></p><div style="text-align: justify;"><h1><div style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;">Materi Pesantren Ramadhan untuk SD<br /></span><span style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><i>Oleh </i>: </span><br /><span style="font-size: small;"><span>Mohammad Aminulloh, S.Pd.I<br /></span><span>(Guru PAI dan BP SDN Keroncong Mas Permai Tangerang)</span></span></span></div></h1></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt1T06OWzZ44P9oNBTV8in9C2Jm6Ssqp2G8uO7mgocGILs3W7exIujP7ii_VKghvQBZOqku9xvmjqeDnl0g-vSuWryNtCyrqOWc5E2I8BmBLBWP2QREi434In4IAwBy-qwItpuQM575D3mFe-U_OOZgaCUHbWabHIJ44Wq7MXnPjciN1pbKzGAObosW264/s497/Sanlat.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="338" data-original-width="497" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt1T06OWzZ44P9oNBTV8in9C2Jm6Ssqp2G8uO7mgocGILs3W7exIujP7ii_VKghvQBZOqku9xvmjqeDnl0g-vSuWryNtCyrqOWc5E2I8BmBLBWP2QREi434In4IAwBy-qwItpuQM575D3mFe-U_OOZgaCUHbWabHIJ44Wq7MXnPjciN1pbKzGAObosW264/s320/Sanlat.png" width="320" /></a></div><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span></div><span style="font-family: inherit;">Bismillahirrohmanirrohim</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Salah satu jenis program pendidikan agama yang sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini adalah pesantren kilat atau pesantren Ramadhan bagi siswa SD. Pesantren Ramadhan telah menjadi metode yang efektif untuk mendukung pembelajaran agama Islam di sekolah dasar di Indonesia, khususnya pada saat bulan Ramadhan..</span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pesantren kilat di Sekolah Dasar adalah program pendidikan agama Islam yang dirancang khusus untuk siswa sekolah dasar dan berlangsung selama periode tertentu pada bulan Ramadhan, biasanya beberapa hari hingga seminggu. Pesantren Ramadhan bertujuan untuk memberi anak-anak pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama Islam sejak usia dini.<br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada program Pesantren Ramadhan, selain memberikan materi yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai aqidah, ibadah, mu'amalah serta tarikh atau sejarah peradaban Islam juga memberi anak-anak kesempatan untuk mempelajari nilai-nilai akhlak, etika dan moral dalam Islam serta membangun kedisiplinan dan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.<br /></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Untuk memudahkan, berikut ini kami bagikan salah satu panduan Materi Pesantren Ramadhan untuk jenjang SD yang disusun oleh <span style="text-align: center;">Mohammad Aminulloh, S.Pd.I </span><span style="text-align: center;">(Guru PAI dan BP SDN Keroncong Mas Permai Tangerang).<br />Buku Panduan Pesantren </span><span style="text-align: center;">Kilat (Sanlat) untuk </span><span style="text-align: center;">panduan bagi guru </span><span style="text-align: center;">dalam membimbing </span><span style="text-align: center;">siswa pada acara pesantren </span><span style="text-align: center;">kilat (sanlat) di bulan suci Ramadhan </span><span style="text-align: center;">untuk siswa SD </span><span style="text-align: center;">kelas 1 sampai kelas 6. M</span><span style="text-align: center;">eski tetap dapat digunakan untuk semua usia dengan penyesuaian materi dan pendekatan<br /></span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Buku panduan ini berisi :<br /><span style="text-align: left;">1. Tips bagi Guru<br /></span><span style="text-align: left;">2. Jurnal Ramadhan<br /></span><span style="text-align: left;">3. Ilmu Tajwid<br /></span><span style="text-align: left;">4. Topik Materi Pesantren Ramadhan<br /></span><span style="text-align: left;">5. Quality Time<br /></span><span style="text-align: left;"><br />Untuk lebih jelasnya silakan dibaca pada link di bawah ini.</span></span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; text-align: center;"></span></p><p style="text-align: left;"><iframe allow="autoplay" height="480" src="https://drive.google.com/file/d/1JC8xYT47nF6WpkZ9xOxfTIHWVAswL9Jm/preview" width="640"></iframe></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;"><span style="font-family: inherit;">Demikian semoga bermanfaat.*)<br /><br />*) <span face="Tahoma, Helvetica, Arial, sans-serif" style="background-color: white; font-size: 12px; text-align: left;">Substansi tulisan atau artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis</span><br /></span><br /><br /></span></p>

Materi Pesantren Ramadhan untuk SD

Materi Pesantren Ramadhan untuk SD Oleh :  Mohammad Aminulloh, S.Pd.I (Guru PAI dan BP SDN Keroncong Mas Permai Tangerang) Bismillahirrohman...

Baca selengkapnya »

Belajar Huruf Hijaiyah Melalui Model Pembelajaran Berdiferensiasi

<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0cm; margin-left: -14.2pt; margin-right: -42.65pt; margin-top: 0cm; margin: 0cm -42.65pt 0cm -14.2pt; tab-stops: 72.0pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: inherit; font-size: medium;">Belajar Huruf Hijaiyah Melalui Model Pembelajaran Berdiferensiasi </span></b></p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0cm; margin-left: -14.2pt; margin-right: -42.65pt; margin-top: 0cm; margin: 0cm -42.65pt 0cm -14.2pt; tab-stops: 72.0pt; text-align: center;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: medium;"><b>di </b><b><span lang="EN-US">UPT Satuan </span></b></span><b><span style="font-size: medium;">Pendidikan Keroncong Mas Permai Jatiuwung, Kota Tangerang</span><o:p></o:p></b></span></p> <p align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: center;"><i style="font-family: inherit; font-size: 11pt;"><br />Oleh</i><span style="font-family: inherit; font-size: 11pt;"><b> :<br /></b></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt;">Mohammad Aminulloh, S.Pd.I</span><span style="font-size: 14.6667px;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;">(Guru PAI dan BP SDN Keroncong Mas Permai Tangerang)</span></p><h3 style="mso-pagination: none; text-align: center;"><div><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB" style="font-size: small; font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB" style="font-weight: normal;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMAtPNaFvE8l8jv2JwQID_J_rjbPAc7k7OAjzJs8w5bABmDXUN1Eft5W3jIGrZsROo87rQp_c5vdFyjmv6KXzaySAo69DvvyVqWqO5W7bKBwcDqJCyHLR-74rvpHZy7BYfJG2j6T-vx4guYJjZ1MfEwno9eji4eemlmGCW__yr5TNxIP1bHnvGLz7xEStc/s395/Belajar%20huruf%20Hijaiyah.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="369" data-original-width="395" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMAtPNaFvE8l8jv2JwQID_J_rjbPAc7k7OAjzJs8w5bABmDXUN1Eft5W3jIGrZsROo87rQp_c5vdFyjmv6KXzaySAo69DvvyVqWqO5W7bKBwcDqJCyHLR-74rvpHZy7BYfJG2j6T-vx4guYJjZ1MfEwno9eji4eemlmGCW__yr5TNxIP1bHnvGLz7xEStc/s320/Belajar%20huruf%20Hijaiyah.png" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div></span></span></div></h3> <p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sulitnya memahami huruf hijaiyah dalam Pembelajaran Mengenal huruf hijaiyah pada<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Elemen Al-Quran dan hadits Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai<span style="mso-ansi-language: EN-US;"> </span>merupak<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">a</span>n suatu kondisi yang terjadi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hal ini disebabkan karena <span style="color: black;">Keterbatasan kognitif: Siswa kelas 1 masih berada dalam tahap awal perkembangan kognitif. Siswa belum sepenuhnya mengembangkan kemampuan untuk memproses informasi secara kompleks. Oleh karena itu, memahami bentuk, suara, dan penggunaan huruf-huruf hijaiyah bisa menjadi sulit bagi mereka.<o:p></o:p></span></span></p> <p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><o:p><span style="font-family: inherit;"> </span></o:p></span></p> <p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Faktor motivasi: Tingkat minat dan motivasi siswa dalam belajar huruf-huruf hijaiyah juga dapat mempengaruhi kemampuan siswa kelas 1 untuk memahaminya. Jika siswa kurang tertarik atau merasa tidak ada manfaatnya, mereka mungkin kurang bersemangat untuk belajar dan memahami huruf-huruf tersebut. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><o:p><span style="font-family: inherit;"> </span></o:p></span></p> <p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Metode pengajaran yang tidak sesuai: Pengajaran huruf hijaiyah pada tingkat kelas 1 haruslah disampaikan dengan cara yang sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak. Metode pengajaran yang kurang interaktif atau kurang menarik bagi siswa dapat menyebabkan mereka kesulitan untuk memahami materi. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><o:p><span style="font-family: inherit;"> </span></o:p></span></p> <p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Lingkungan belajar: Lingkungan belajar di rumah atau di sekolah juga dapat mempengaruhi pemahaman siswa. karena siswa tidak memiliki lingkungan yang kondusif untuk belajar huruf hijaiyah, misalnya, dengan minimnya buku atau alat bantu pembelajaran, maka pemahaman mereka dapat terhambat.</span></span></p><p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: inherit;"><br /></span></p><p style="line-height: 115%; margin: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: inherit;">Dari permasalahan tersebut, solusi yang digunakan adalah</span><span lang="EN-GB" style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;">dengan menerapkan Model Pembelajaran Berdiferensiasi.</span><span style="font-family: inherit;"> </span><span lang="EN-GB" style="font-family: inherit;">Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas guna memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. Penyesuaian yang dimaksud yakni terkait minat, profil belajar dan kesiapan murid agar tercapai peningkatan hasil belajar. Menurut Marlina (2019) pembelajaran berdiferensiasi merupakan penyesuaian terhadap minat, preferensi belajar, kesiapan siswa agar tercapai peningkatan hasil belajar. Perlu diingat bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukanlah pembelajaran yang diindividualkan. Namun, lebih cenderung kepada pembelajaran yang mengakomodir kekuatan dan kebutuhan belajar siswa dengan strategi pembelajaran yang independen</span><span lang="EN-GB" style="font-family: inherit;"> </span><a href="file:///D:/21.%20Data%20Sahabat/Pak%20Amin%20Tanggerang_Banten/3.%20Model%20Pembelajaran%20Berdiferensiasi.doc#_edn1" name="_ednref1" style="font-family: inherit;" title=""><span class="MsoEndnoteReference"><span class="MsoEndnoteReference"><span style="font-size: 12pt;">[i]</span></span></span></a></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-top: 15pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Model Pembelajaran Berdiferensiasi adalah suatu Pola Pendekatan Pembelajaran yang direkomendasikan untuk mengakomodir pembelajaran berdasarkan perbedaan individu, karena siswa adalah istimewa<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>sesuai dengan karakteristik. Adapun Elemen pembelajaran berdiferensiasi ialah<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Konten, Proses dan Produk. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-top: 15pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pembelajaran berdiferensiasi Konten ialah : Pembelajaran dengan memperkaya Materi ajar yang disampaikan kepada para siswa agar dapat membantu memperkaya sajian materi yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan siswa dapat berupa : tulisan, Poster, Video, Lagu dan lainya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-top: 15pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pembelajaran berdiferensiasi Proses ialah : Metodelogi Pengajaran dan strategi pembelajaran dapat disesuaikan untuk memenuhi pengajaran berbagai kebutuhan siswa. Guru dapat menggunakan beragam Pendekatan, Pengajaran Langsung, Projek kolaborasi pembelajaran berbasis masalah dan banyak lagi, untuk menciptakan pengalaman belajar yang berbeda bagi siswa. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-top: 15pt; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="background: rgb(247, 247, 248); color: black;">Pembelajaran berdiferensiasi Produk ialah : </span><span lang="EN-GB" style="background: rgb(247, 247, 248); color: black;">Penilaian dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui proyek, presentasi, atau tulisan, sehingga mereka dapat mengekspresikan pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya dan keterampilan mereka.</span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Alasannya adalah karena setiap siswa memiliki kebutuhan yang beragam sesuai Minat Bakat<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>dan kebutuhannya sehingga dengan Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi semua kebutuhan seluruh siswa untuk memahami Huruf Hijaiyah.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dalam melakukan kegiatan ini guru melakukan tahapan pembelajaran dimulai dari tahap <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-variation-settings: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">      </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Perencanaan Pembelajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pada tahapan perencanaan pembelajaran dengan membuat Modul ajar yang sesuai dengan Pembelajaran berdiferensiasi. Yaitu guru menyiapkan Konten Modul Ajar yang kaya akan konten berupa tulisan atau materi, Kartu Huruf Hijaiyah, Poster, Video materi pengenalan huruf Hijaiyah, Lagu hijaiyah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-variation-settings: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">      </span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span>Pelaksanaan Pembelajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan pada siswa kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai sesuai dengan Modul Ajar yang telah di buat pada tahap : Asesmen Diagnostik Kognitif yaitu dengan cara berikut : <span style="color: black;">Asesmen diagnostik awal dalam memahami huruf hijaiyah adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengukur pemahaman siswa kelas 1 </span>SDN Keroncong Mas Permai<span style="color: black;"> tentang pemahamannya pada huruf hijaiyah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Berikut adalah beberapa hal <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dilakukan pada asesmen diagnostik awal memahami huruf hijaiyah:</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang huruf hijaiyah secara individu atau sebagai kelompok pada siswa. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Dengan dipilih metode asesmen diagnostik yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa. Beberapa metode yang digunakan adalah tes tulis, tes lisan, pengamatan langsung, atau tes dengan media interaktif berupa kartu huruf Hijaiyah dan Poster. instrumen asesmen mencakup berbagai tingkatan kesulitan untuk memahami kemampuan siswa secara lebih akurat dengan Rubrik penilaian.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Jawaban siswa lalu di analisis dan di evaluasi untuk menentukan tingkat pemahaman mereka terhadap huruf hijaiyah. Hasilnya lalu digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan siswa dalam memahami huruf hijaiyah.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Hasil asesmen diagnostik ini dapat menjadi dasar bagi guru dalam merencanakan pembelajaran selanjutnya. Guru dapat menyesuaikan materi dan pendekatan pembelajaran agar sesuai hasil Asesmen Diagnostik.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Kemudian setelah itu dibuatlah kelompok siswa berdasarkan tingkat pemahaman dan Minat belajar Siswa Kelompok Siswa dengan Gaya belajar Auditory, Visual dan Auditory.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Kelompok Siswa dengan gaya Belajar Audio : <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Diberikan pembelajaran dengan diperdengarkan lagu lagu tentang huruf Hijaiyah. Dan siswa mendengarkan sambil bernyanyi tentang huruf huruf Hijaiyah.</span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Kelompok Siswa dengan Gaya Belajar Visual mendapatkan pembelajaran berupa Gambar-Gambar atau Poster guruf Hijaiyah.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Mereka pun mulai mengidentifikasi macam-macam Huruf Hijaiyah. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Kelompok Siwa dengan gaya belajar Kinestetik diberikan pembelajaran berupa permainan Kartu Huruf Hijaiyah, semua siswa terlibat untuk mengenal bentuk Bentuk Huruf Hijaiyah dimana siswa dapat mengenal huruf hijaiyah sambil bermain kartu.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Selama Proses pembelajaran guru memantau jalannya aktivitas pembelajaran, dan menjadi fasilitator bagi para siswa. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Kegiatan Asesmen Formatif : <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Dilakukan pada siswa kelas satu berupa kelompok siswa dengan gaya belajar Auditory maka siswa harus menghafalkan lagu huruf hijaiyah dan siswa diminta untuk melakukan presentasi di depan kelas. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Siswa dengan gaya belajar Visual diberikan Asesmen Formatif berupa menebalkan Huruf hijaiyah yang sudah disediakan oleh guru. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;">Sementara pada siswa dengan gaya belajar Kinestetik diberikan Asesmen Formatif berupa Short Card dan siswa berkolaborasi mengurutkan Huruf Hijaiyah sesai dengan Kotak yang disediakan Guru. </span><b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Hasilnya</span> siswa mengalami peningkatan hasil belajar yaitu mempu memahami huruf Hijaiyah dengan benar dipahami oleh siswa dan mudah. Sehingga dalam penerapannya dapat disimpulkan siswa kelas satu mampu memahami huruf hijaiah dengan benar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah mata pelajaran pendidikan agama Islam pada siswa kelas 1 disimpulkan bahwa model</span><span style="font-family: inherit;">  </span><span style="font-family: inherit;">ini merupakan pola yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda di antara siswa. Dengan mempertimbangkan perbedaan individual dalam kelas, pendekatan berdiferensiasi dalam pembelajaran huruf hijaiyah memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan optimal terhadap huruf hijaiyah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 15.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 15.0pt; margin: 15pt 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah melibatkan beberapa langkah, seperti mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa, menyusun kelompok berdasarkan tingkat kemampuan, memilih materi yang sesuai untuk setiap kelompok, menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, memberikan bahan bacaan yang sesuai, dan melibatkan aktivitas kelompok. Pendekatan ini mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, di mana setiap siswa diberikan kesempatan yang setara untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 15.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 15.0pt; margin: 15pt 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajaran huruf hijaiyah, siswa dapat merasa lebih termotivasi, lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, dan mencapai hasil belajar yang lebih baik. Guru juga dapat mengidentifikasi kebutuhan individu siswa secara lebih tepat dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 15.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 15.0pt; margin: 15pt 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;">Dalam kesimpulannya, penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam materi Huruf Hijaiyah pada siswa kelas 1 SDN Keroncong Mas Permai membawa manfaat besar bagi siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan efektif. Dengan memperhatikan perbedaan individual siswa dan menyediakan strategi pembelajaran yang sesuai, proses belajar mengajar dapat menjadi lebih bermakna dan berhasil dalam memahami huruf hijaiyah.*)<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 15.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 15.0pt; margin: 15pt 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 15.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 15.0pt; margin: 15pt 0cm; text-align: justify;"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="text-align: left;">*Substansi tulisan atau artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis</span></span></span></p> <div style="mso-element: endnote-list;"><!--[if !supportEndnotes]--><span style="font-family: inherit;"><br clear="all" /> </span><hr align="left" size="1" width="33%" /> <!--[endif]--> <div id="edn1" style="mso-element: endnote;"> <p class="MsoEndnoteText"><span style="font-family: inherit;"><a href="file:///D:/21.%20Data%20Sahabat/Pak%20Amin%20Tanggerang_Banten/3.%20Model%20Pembelajaran%20Berdiferensiasi.doc#_ednref1" name="_edn1" style="mso-endnote-id: edn1;" title=""><span class="MsoEndnoteReference"><span lang="EN-GB"><span style="mso-special-character: footnote;"><!--[if !supportFootnotes]--><span class="MsoEndnoteReference"><span lang="EN-GB" style="font-size: 10pt;">[i]</span></span><!--[endif]--></span></span></span></a><span lang="EN-GB"> Wiwin Herwina</span><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="mso-ansi-language: IN;">( 2021: 31)<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoEndnoteText"><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p><span style="font-family: inherit;"> </span></o:p></span></p> </div> </div>

Belajar Huruf Hijaiyah Melalui Model Pembelajaran Berdiferensiasi

Belajar Huruf Hijaiyah Melalui Model Pembelajaran Berdiferensiasi  di UPT Satuan Pendidikan Keroncong Mas Permai Jatiuwung, Kota Tangerang ...

Baca selengkapnya »

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka_Revisi 2024

<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs7yJSAu7GdzuJpfOJbIaiHmKyFm_S2iW_9H5mSACs2i-r8jYwjFjdK9-0VtZpyUeSgClOk8oZ8Ps46fmTWdwTz_5naRyJiq-Eev_9KWw2qN4aQc_YgrJGhlUvnL4Kid-B-oyO_NL1c2rmWR75bGUTHEkZSHyxUJ8iz0KzZ7He5bb0ovJV3LDR-jcb4Km7/s420/Panduan%20Pembelajaran%20dan%20Asesmen%20Kurmer_revisi%202024.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="315" data-original-width="420" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs7yJSAu7GdzuJpfOJbIaiHmKyFm_S2iW_9H5mSACs2i-r8jYwjFjdK9-0VtZpyUeSgClOk8oZ8Ps46fmTWdwTz_5naRyJiq-Eev_9KWw2qN4aQc_YgrJGhlUvnL4Kid-B-oyO_NL1c2rmWR75bGUTHEkZSHyxUJ8iz0KzZ7He5bb0ovJV3LDR-jcb4Km7/s320/Panduan%20Pembelajaran%20dan%20Asesmen%20Kurmer_revisi%202024.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber Gambar: <i>Dokumen Pribadi</i></td></tr></tbody></table><p></p><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: IN;">Bapak dan Ibu guru di mana pun berada, untuk menyambut dan menyukseskan pembelajaran di sekolah pada tahun ajaran 2024/2025, pemerintah dalam hal ini Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) yang merupakan salah satu unit utama dalam struktur organisasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan serta pengelolaan sistem perbukuan telah mengeluarkan revisi Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka edisi 2024.<br /> Peserta didik seyogianya menjadi fokus utama dalam pembelajaran dan  asesmen. Usaha untuk menjadikan peserta didik menjadi pembelajar yang aktif  akan memudahkan usaha untuk mengaktualisasikan tujuan pendidikan, yaitu berkembangnya karakter dan kompetensi peserta didik.<br /> Dalam kaitannya dengan pembelajaran dan asesmen yang  berpusat dan berpihak pada peserta didik perlu adanya panduan bagi pendidik pada setiap satuan pendidikan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka. Panduan ini dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran dan asesmen di dalam kelas yang  mengacu pada standar proses dan standar penilaian. Standar proses dan standar penilaian digunakan sebagai acuan utama dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang efektif dan efisien sehingga mampu untuk mengembangkan potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Selanjutnya, pembelajaran dan asesmen juga diarahkan untuk memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.<br /> Panduan Pembelajaran dan Asesmen merupakan dokumen yang  berisi prinsip, strategi, dan contoh-contoh yang  dapat memandu pendidik dan kepala satuan pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan, pembelajaran dan asesmen. Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas untuk merumuskan: 1) capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran; 2) cara untuk mencapai tujuan belajar; dan 3) cara menilai ketercapaian tujuan belajar.  Pembelajaran adalah kegiatan belajar yang diselenggarakan dalam suasana belajar;  interaktif; inspiratif; menyenangkan;  menantang; memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.<br /> Sementara asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam panduan ini, pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang  diutamakan adalah asesmen formatif yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik.<br /><br />Untuk lebih jelasnya silakan unduh Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka Revisi 2024 disini;<br /></span></p><div style="text-align: center;"><span style="mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: IN;"><a href="https://drive.google.com/file/d/13YjIpXCkhFN9DTiIdbstgLatxOaujq_E/view?usp=sharing" target="_blank"><b>Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka Revisi 2024</b></a></span></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: IN;">Demikian semoga bermanfaat dalam menyukseskan pembelajaran yang berpihak pada murid agar optimal tumbuh kembang potensinya</span></p><br /><p></p>

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka_Revisi 2024

  Sumber Gambar: Dokumen Pribadi Bapak dan Ibu guru di mana pun berada, untuk menyambut dan menyukseskan pembelajaran di sekolah pada tahun ...

Baca selengkapnya »

Mengenal Rasul Allah Melalui Metode Think Pair Share

<h2 style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 10pt -8.5pt; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman",serif;">Mengenal Rasul Allah Melalui Metode Think Pair Share <br /></span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman",serif;">bagi Siswa Kelas V </span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman",serif;">Di UPTD Satuan Pendidikan <br />SDN Keroncong Mas Permai Kota Tanggerang</span></b></h2><p align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 10pt -8.5pt; text-align: center;"><i>OLeh:</i></p><p align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 10pt -8.5pt; text-align: center;">Mohammad Aminulloh, S.Pd.I<br />(Guru PAI dan BP SDN Keroncong Mas Permai Tanggerang)<br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2-xmPUq8rWLF99nWV7_84e-EuMVTQlIA3Oq2MgC3l2bygjdHbpW0xbu0HqmtytOV3sCzA1I7M3LymiGIixW4Lc-ZIBJgcoajoohpaQNxifmSyB4a1DpvvWztZknG7lTnXSyxbbfTM4u7f3HzyLZeVQpOsoDr7pE1zvxulGB8k2_Ac4Ix7nP0DhkNanwqk/s482/Rasul.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="381" data-original-width="482" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2-xmPUq8rWLF99nWV7_84e-EuMVTQlIA3Oq2MgC3l2bygjdHbpW0xbu0HqmtytOV3sCzA1I7M3LymiGIixW4Lc-ZIBJgcoajoohpaQNxifmSyB4a1DpvvWztZknG7lTnXSyxbbfTM4u7f3HzyLZeVQpOsoDr7pE1zvxulGB8k2_Ac4Ix7nP0DhkNanwqk/s320/Rasul.png" width="320" /></a></div><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah hasil belajar. Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran </span><span lang="EN-US">Pendidikan Agama Islam dan Budi </span><span lang="EN-GB">P</span><span lang="EN-US">ekerti </span><span lang="EN-US">di KelasV </span><span lang="EN-GB">SDN Keroncong Mas Permai </span><span lang="EN-GB">adalah rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya aktivitas siswa untuk memperhatikan pelajaran serta guru yang masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajarannya. Kesadaran siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh masih rendah serta dalam pembelajaran guru kurang melibatkan siswa menyebabkan siswa merasa jenuh dan mengantuk sehingga berdampak pada hasil belajar siswa menjadi rendah.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID">Untuk</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-GB">mengatasi <span style="mso-no-proof: yes;">permasalahan</span></span><span lang="EN-ID"> di atas</span><span lang="EN-GB">, </span><strong><span lang="EN-ID" style="font-weight: normal; mso-ansi-language: EN-ID; mso-no-proof: yes;">maka salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat yang</span></strong><span lang="EN-ID"> melibatkan </span><span lang="EN-GB">siswa</span><span lang="EN-ID"> untuk aktif selama proses pembelajaran berlangsung agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan serta efektif dan efisien di kelas</span><span lang="EN-GB"> s</span><span lang="EN-ID">ehingga sasaran dan target dari kebijakan pendidikan dapat tercapai dan dapat diwujudkan. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-ID">Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dan</span><span lang="EN-GB"> diharapkan memberikan solusi pemecahan masalah serta</span><span lang="EN-ID"> sesuai dengan karakteristik siswa</span><span lang="EN-ID"> </span><span lang="EN-GB">yang dipandang ampuh untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. </span><span lang="EN-GB">Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah <i>Think Pair Share </i></span><span lang="EN-GB">(TPS)</span><span lang="EN-GB">.</span><span lang="EN-GB" style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-US">Penerapan m</span><span lang="EN-GB">odel pembelajaran <span style="mso-bidi-font-style: italic;">ini </span>diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Hal ini sesuai dengan pengertian dari model pembelajaran TPS sesuai yang dikemukakan Lie (2002) bahwa <i>Think Pair Share</i><span style="mso-bidi-font-style: italic;"> </span>adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.</span><span lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span lang="EN-GB"><span style="font-family: inherit;">Menurut Suyatno (2009), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Think Pair Share</i> adalah model pembelajaran kooperatif yang memiliki prosedur ditetapkan secara eksplisit memberikan waktu lebih banyak kepada siswa untuk memikirkan secara mendalam tentang apa yang dijelaskan atau dialami (berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain). Sedangkan menurut Indien (2012) model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan suatu pembelajaran kooperatif yang memberikan kepada siswa waktu untuk berpikir dan merespons. Hal ini menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespons pertanyaan serta menumbuhkan sikap saling membantu satu sama lain.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span lang="EN-GB"><span style="font-family: inherit;">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe <i>Think Pair Share </i>adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">think</i>) mengenai pertanyaan/masalah yang diberikan guru, bekerja sama dengan orang lain (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">pair</i>) dan berbagi (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">share</i>) hasil diskusi mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut. Dengan demikian jelas bahwa model pembelajaran kooperatif tipe <i>Think Pair Share</i><span style="mso-bidi-font-style: italic;"> </span>dapat memecahkan masalah siswa secara langsung, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan lewat diskusi serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="color: black; letter-spacing: -0.1pt; line-height: 115%;">B</span><span style="color: black; letter-spacing: -0.05pt; line-height: 115%;">er</span><span style="color: black; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 115%;">d</span><span style="color: black; letter-spacing: -0.05pt; line-height: 115%;">a</span><span style="color: black; line-height: 115%;">s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">k</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>lisi<span style="letter-spacing: 0.1pt;">s </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ta<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>ku<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ntit<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>tif d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>i<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>sil<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>liti<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>menunjukkan bahwa h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>sil<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>l<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>j<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>r<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span></span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">ranah kognitif siswa</span><span lang="EN-US" style="color: black; letter-spacing: 1.15pt; line-height: 115%;"> </span><span style="color: black; line-height: 115%;">p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>da<span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span>siklus<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.3pt;">I</span></span><span style="line-height: 115%;"> untuk indikator </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">1</span><span style="line-height: 115%;"> menjelaskan pengertian nabi dan Rasul telah mencapai ketuntasan dengan nilai rerata kelas 97,1 dan ketuntasan klasikalnya 100%.</span><span style="line-height: 115%;"> </span><span style="line-height: 115%;">Pada indikator </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">2 </span><span style="line-height: 115%;">menyebutkan nama-nama 25 Rasul Allah telah mencapai ketuntasan dengan nilai rerata kelas 91,5 dan ketuntasan klasikalnya </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">87,5</span><span style="line-height: 115%;">%</span><span style="line-height: 115%;"> </span><span style="line-height: 115%;">Pada indikator </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">3 </span><span style="line-height: 115%;">menjelaskan perbedaan nabi dan Rasul pada siklus I hanya mencapai 50% dengan nilai rerata 64,4 dan pada siklus II telah mencapai ketuntasan dengan nilai rerata kelas 90,9 ketuntasan klasikalnya 100%. Pada indikator </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">4 </span><span style="line-height: 115%;">menyebutkan keteladanan nabi Daud </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">a.s. </span><span style="line-height: 115%;">telah mencapai ketuntasan dengan nilai rerata kelas 99,2 dan ketuntasan klasikalnya </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">93,75</span><span style="line-height: 115%;">%.</span><span style="line-height: 115%;"> </span><span style="line-height: 115%;">Pada indikator </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">5 </span><span style="line-height: 115%;">menyebutkan mu’jizat nabi </span><span lang="EN-US" style="line-height: 115%;">D</span><span style="line-height: 115%;">aud a.s telah mencapai ketuntasan dengan nilai rerata kelas 91,8 ketuntasan klasikalnya 87,5%.<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Untuk siklus II pada ranah kognitif khususnya indikator 3 memperoleh ketuntasan klasikal mencapai 100%</span><span lang="EN-US" style="color: black;">. Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa </span><span lang="EN-GB">proses </span><span lang="EN-US">p</span><span lang="EN-GB">embelajaran dengan menggunakan model pembelajaran <i style="mso-bidi-font-style: normal;">think pair share </i>dapat meningkatkan hasil belajar </span><span lang="EN-US">Pendidikan Agama Islam pada </span><span lang="EN-GB">Siswa kelas </span><span lang="EN-US">V SD Muhammadiyah 2 </span><span lang="EN-GB">Kupang</span><span lang="EN-US">.*)</span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Book Antiqua",serif; font-size: 11pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="text-align: left; text-indent: 0px;"><br /></span></p><p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="text-align: left; text-indent: 0px;">*Substansi tulisan atau artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis</span></p>

Mengenal Rasul Allah Melalui Metode Think Pair Share

Mengenal Rasul Allah Melalui Metode Think Pair Share  bagi Siswa Kelas V  Di UPTD Satuan Pendidikan SDN Keroncong Mas Permai Kota Tanggerang...

Baca selengkapnya »

Penerapan Metode Role Playing pada Materi Zakat Fitrah

<h1 style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 10pt -1.4pt; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; mso-ansi-language: IN;">Penerapan Metode Role Playing pada </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman",serif; mso-ansi-language: EN-US;">M</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman",serif; mso-ansi-language: IN;">ateri Zakat Fitrah<br /></span></b></span><span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif;">di </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman", serif;">UPT Satuan Pendidikan </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman", serif;">SDN </span></b></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman", serif;"><span style="font-size: large;">Keroncong Mas Permai<br />Kota Tanggerang</span></span></b></h1><p align="center" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 10pt -1.4pt; text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua",serif; font-size: 4pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman", serif;">Oleh:</span></p><p align="center" class="MsoNormal" style="mso-pagination: none; text-align: center;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman",serif; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";">Mohammad Aminulloh, S.Pd.I<br />(Guru PAI dan BP SDN Keroncong Mas Permai Tangerang)</span></p><p align="center" class="MsoNormal" style="mso-pagination: none; text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn4jCif1sdkqQmhN4X8VNXHVWP9-C0yvZ5WPRQdSH1eIk0SGrLEevDa9enFXEvv2U9z0XdqHddeGg3Ew0iv9oayQN1hUKeF9Td_E1oQPoOe8f-XSN3Ybf2LFL1eMp8tsxomvt63jRyKGTIDAhFDF2pjhBVU2NMimnNrNZgPT3hpsFpJ6hjdItdNBuxsafB/s488/Zakat.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="368" data-original-width="488" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn4jCif1sdkqQmhN4X8VNXHVWP9-C0yvZ5WPRQdSH1eIk0SGrLEevDa9enFXEvv2U9z0XdqHddeGg3Ew0iv9oayQN1hUKeF9Td_E1oQPoOe8f-XSN3Ybf2LFL1eMp8tsxomvt63jRyKGTIDAhFDF2pjhBVU2NMimnNrNZgPT3hpsFpJ6hjdItdNBuxsafB/s320/Zakat.png" width="320" /></a></div><p></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Penelitian ini dilatarbelakangi dengan metode pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) masih didominasi dengan cerama</span><span style="mso-ansi-language: IN;">h</span><span lang="EN-GB">. Hal ini berdampak terhadap prestasi belajar siswa. Hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas V</span><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-GB">SDN Keroncong Mas Permai</span><span style="mso-ansi-language: IN;">, </span><span lang="EN-GB">diketahui jika hasil prestasi belajar siswa masih rendah khususnya pada materi zakat fitrah. Hal ini disebabkan karena siswa belum memahami penjelasan yang diberikan oleh guru. Guna meningkatkan pen</span><span style="mso-ansi-language: IN;">ge</span><span lang="EN-GB">tahuan siswa maka diperlukan strategi pengembanga</span><span style="mso-ansi-language: IN;">n</span><span lang="EN-GB"> yakni pendekatan </span><span style="mso-ansi-language: IN;">metode <i>Role Playing</i>. </span><span lang="EN-GB">Harapannya pengembangan me</span><span style="mso-ansi-language: IN;">tode</span><span lang="EN-GB"> ini dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi ketentuan zakat fitrah. </span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-ansi-language: IN;">Pada saat ini banyak mata pembelajaran PAI yang masih dipandang sebelah mata dan masih banyak juga siswa yang merasa kesulitan khususnya pada materi – materi tertentu misal pada penghitungan ketentuan zakat fitrah. </span><span lang="EN-GB">Apalagi pendidikan dijenjang SD, siswa masih menyukai konsep belajar sambil bermain. Oleh karena itu, konsep dan prinsip dasar materi harus dikemas semenarik mungkin agar siswa bisa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Masalah tersebut bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal siswa. Solusi yang bisa ditawarkan yakni dengan menggunakan pendekatan yang lainnya yang lebih efektif</span><span style="mso-ansi-language: IN;">.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Permasalahan dalam pembelajaran mater</span><span style="mso-ansi-language: IN;">i Zakat Fitrah</span><span lang="EN-GB"> Kela</span><span style="mso-ansi-language: IN;">s V</span><span lang="EN-GB"> SD adalah</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> siswa kurang berminat untuk mengikuti karena siswa merasa bosan.</span><span lang="EN-GB"> Hal ini disebabkan</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> karena guru hanya membacakan dan memperlihatkan gambar yang ada pada materi</span><span> </span><span style="mso-ansi-language: IN;">akat fitrah.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Oleh karena itu diperlukan solusi untuk m</span><span style="mso-ansi-language: IN;">e</span><span lang="EN-GB">ngembang</span><span style="mso-ansi-language: IN;">k</span><span lang="EN-GB">an metode pembelajaran dikelas. Banyak hasil penelitian meng</span><span style="mso-ansi-language: IN;">a</span><span lang="EN-GB">ngkat terkait dengan pembelajaran kooperati</span><span style="mso-ansi-language: IN;">f</span><span lang="EN-GB"> yang menggunakan Metode </span><span style="mso-ansi-language: IN;"><i>Role Playing</i></span><span lang="EN-GB"> ini merupakan metode yang dapat</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> menjadikan siswa banyak beraktivitas dalam pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, sehingga hasil belajar meningkat. </span><span lang="EN-GB"> Semua aspek tersebut dikolaborasikan secara maksimal sehingga diharapkan siswa dapat lebih cepat meningkatkan pemahamannya. Metode ini memberikan kelebihan yakni kegiatan pembelajaran lebih menarik, sesuai dengan gaya belajar jenjang SD, siswa lebih aktif</span><span style="mso-ansi-language: IN;">.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Uno (2012) menuliskan bahwa model pembelajaran bermain peran atau <i>Role Playing</i> ini dipelopori oleh George Shaftel yang memiliki asumsi bahwa dengan bermain peran siswa akan mendapatkan dorongan untuk mengekspresikan perasaan serta mengarahkan pada kesadaran melalui keterlibatan spontan yang disertai analisis pada situasi permasalahan  kehidupan nyata.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan model pembelajaran <i>role playing</i> menurut Uno, (2012) :<br /><o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18pt;"></p><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: inherit;">Persiapan atau pemanasan</span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Memilih pemain /pemeran drama<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Mendekorasi panggung (ruang kelas)<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Menunjuk siswa menjadi pengamat (observer )<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Memainkan peran<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Diskusi dan evaluasi<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Bermain peran ulang<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Diskusi dan evaluasi<o:p></o:p></span></li><li><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Berbagi pengalaman dan menyimpulkan<o:p></o:p></span></li></ol><span style="font-family: inherit;"><!--[if !supportLists]--></span><p></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-ansi-language: IN;">            M</span><span lang="EN-GB">odel <i>role playing</i> dipandang dapat memfasilitasi peserta didik untuk dapat belajar matematika secara aktif, maka melalui pembelajaran <i>role playing</i> peserta didik dapat mengembangkan keterampilannya dalam hal mengamati, menarik kesimpulan, menerapkan dan mengkomunikasikan. Penelitian ini didukung oleh Indah Surya Putri dkk bahwa model <i>role playing</i> dapat meningkatkan hasil belajar, mempengaruhi dan mengubah cara pembelajaran siswa. Oleh karena model <i>role playing</i> cocok digunakan dalam pembelajaran tematik terpadu dan dapat melatih kemampuan berbicara anak di depan umum.</span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Hal ini menunjang pencapaian hasil pembelajaran. Sehingga dilaksanakan penelitian dengan tujuan mengetahui efektivitas model pembelajaran <i>role playing</i> terhadap hasil belajar matematika siswa. Selain itu, penelitian ini juga</span><span lang="EN-GB" style="mso-ansi-language: IN;"> </span><span lang="EN-GB">memberikan alternatif inovasi</span><span style="mso-ansi-language: IN;">.<o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Pendidikan Agama Islam bukan hanya tentang upaya dalam memanusiakan manusia tetapi sebagai upaya membina mental, melahirkan generasi solihan, membina umat dan budaya-budaya, serta memberlakukan prinsip-prinsip kemuliaan (Abdullah Nashih Ulwan 1995:12). Menurut Muhammad Athiyah Al-Abrasyi beliau berpendapat bahwa pendidikan Islam (<i>Al Tarbiyah Al Islamiyah</i>) adalah usaha untuk menyiapkan manusia agar hidup sempurna dan bahagia, baik budi pekerti, tertaut pikirannya, mahir dalam pekerjaan, mencitai tanah airnya, lemah lembut perasaannya, dan manis tutur katanya baik di lisan maupun tulisan (Hermawan 2012).</span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB"> Salah satu metode yang digunakan oleh penulis sebagai guru Pendidikan Agama Islam terhadap siswa/i tingkat Menengah Kejurusan adalah metode pembelajaran Bermain Peran. Motode pembelajaran bermain peran adalah cara penguasaan materi pelajaran dengan mengembangkan imajinasi dan penghayatan siswa. Menurut Djamarah (2010) metode bermain peran (<i>role playing</i>) dapat disamakan dengan sosiodrama, yang mendramatisasikan tingkah laku hubungannya dengan masalah sosial (Tarigan 2017). </span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Bermain peran menjadi salah satu metode belajar yang dapat digunakan secara efektif. Dalam hal ini, bermain peran ditujukan untuk pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia, terutama yang berkaitan dengan kehidupan siswa. Dalam proses pembelajarannya, bermain peran atau biasa kita sebut drama/dramatisasi ini dilakukan oleh kelompok siswa yang sistem pelaksanaannya diarahkan oleh guru untuk melakukan kegiatan yang sudah ditentukan/direncanakan sebelumnya. Metode bermain peran ini lebih menargetkan tujuan siswa/i mengingat atau menciptakan kembali ingatan atau gambaran masa lampau yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan bermakna di dalam kehidupan seseorang. (Halifah 2020)</span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Hasil Pembahasan<o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Untuk membangkitkan semangat belajar siswa, pada salah satu pertemuan penulis mencoba menggunakan metode pembelajaran yang jarang sekali digunakan pada mata pelajaran PAI, yaitu metode bermain peran. Metode bermain peran ini menekankan kepada imajinasi, penghayatan dan pemahaman siswa terkait materi Bab </span><span style="mso-ansi-language: IN;">V</span><span lang="EN-GB"> yaitu</span><span style="mso-ansi-language: IN;"> “tentang akat Fitrah”</span><span lang="EN-GB"> Agar pembelajaran dengan metode ini berjalan dengan lancar, maka para siswa terlebih dahulu diberikan arahan atau petunjuk bagaimana prosedur yang akan dilakukan. Pembelajaran dilakukan secara berkelompok dan penentuan topik dirundingkan oleh guru dan siswa. Penggunaan metode belajar bermain peran ini dilakukan atau dilaksanakan secara langsung di dalam kelas. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran (<i>Role Playing</i>), merupakan pembelajaran yang dapat mengambil berbagai macam masalah sosial dalam bentuk memainkan peran, hal ini akan memberikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa. Dalam</span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB"> metode bermain peran, siswa diberikan kesempatan untuk secara aktif dilibatkan selama proses pembelajaran hal ini memberi dampak baik yaitu siswa akan lebih memahami dan mengingat materi dalam jangka waktu yang panjang (Simatupang 2011).</span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b><span lang="EN-GB">Kesimpulan</span></b><b><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></b></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><span> </span><span style="mso-ansi-language: IN;">           </span><span lang="EN-GB">Guru mengajak para siswa berbagi pengalaman berdasarkan judul-judul tema yang telah diperankan oleh mereka dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan (Tarigan 2017). </span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Ada beberapa siswa yang menceritakan bahwa mereka pernah mengalami kejadian seperti bertemu dengan orang yang mengantarkan zakat fitrah ke masjid menjelang akhir Ramadhan  dan guru bertanya apa yang hendaknya kita lakukan jika bertemu dengan orang yang tersebut, dan ada beberapa siswa yang menjawab. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Tanya jawab yang singkat terkait kejadian yang dialami langsung akan membantu siswa untuk berpikir dan menyadari bahwa hal tersebut termasuk perilaku yang tidak baik. Setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode bermain peran, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode ini tidak hanya dapat digunakan pada mata pelajaran umum seperti bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pendidikan Sosial, dsb, tetapi metode ini juga bisa digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terlebih pada materi yang banyak membahas perilaku di kehidupan sehari-hari seperti materi  kelas </span><span style="mso-ansi-language: IN;">5 </span><span lang="EN-GB">yang membahas tentang “</span><span style="mso-ansi-language: IN;">Zakat Fitrah</span><span lang="EN-GB">”. (Mirdiyanto 2015)</span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB"> Segala sesuatu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, sama seperti halnya metode bermain peran ini. Walaupun dapat meningkatkan semangat belajar siswa, masih ada beberapa kekurangannya. </span><span style="mso-ansi-language: IN;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span style="mso-ansi-language: IN;">B</span><span lang="EN-GB">erikut kelebihan dan kekurangan yang penulis temukan selama menggunakan metode bermain peran, yaitu: a. Kelebihan metode bermain peran 1) Metode bermain peran dapat menarik siswa dan memungkinkan kelas menjadi lebih antusias 2) Memberikan kesan yang kuat dan dapat bertahan lama dalam ingatan siswa sehingga materi tidak mudah lupa. 3) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berbicara. 4) Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan bagi siswa karena mereka dapat berkreasi dalam memainkan peran. 5) Menumbuhkan semangat belajar siswa</span><span style="mso-ansi-language: IN;">.</span></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><b><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">PENUTUP <o:p></o:p></span></b></p><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN;">Metode bermain peran adalah metode pembelajaran yang menggunakan imajinasi siswa sebagai Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, penulis simpulkan bahwa metode bermain peran ini tidak hanya dapat digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, ataupun Ilmu Pengetahuan Sosial (Husada, Asri Untari, dan Nashir Tsalatsa 2019) tetapi metode ini juga dapat digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agma Islam. Metode ini juga berhasil meningkatkan semangat belajar siswa, karena kebanyakan dari siswa merasa suntuk atau bosan jika menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti metode ceramah yang cenderung harus banyak mendengarkan. <o:p></o:p></span></p><p> </p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; margin: 0cm 0cm 10pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: inherit;"><span lang="EN-GB">Dan dengan menggunakan metode bermain peran ini siswa dapat menghasilkan nilai atau hasil belajar yang baik. Secara langsung, metode bermain peran ini melibatkan siswa dan membuat siswa menjadi antusias mengikuti pembelajaran. Materi yang diberikan lewat permainan peran dan pembelajaran yang fleksibel membuat siswa nyaman mengikuti pembelajaran dengan baik. (Santosa 2018)</span><span style="mso-ansi-language: IN;">.*</span></span></p><p><br /></p><p>*Substansi tulisan atau artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis</p>

Penerapan Metode Role Playing pada Materi Zakat Fitrah

Penerapan Metode Role Playing pada M ateri Zakat Fitrah di  UPT Satuan Pendidikan  SDN  Keroncong Mas Permai Kota Tanggerang   Oleh: Mohamma...

Baca selengkapnya »